Kisah Inspiratif: Penjual Galah
Alkisah. Seorang penjual galah terlihat sedang membawa sebatang galah yang sangat panjang. Ia hendak pergi ke pasar untuk menjual galah itu. Namun, untuk sampai di pasar, ia harus melewati pintu gerbang. Padahal, galah yang dibawanya jauh lebih panjang dan tinggi melebihi gerbang itu. Saat melewati pintu gerbang, pria itu membawa galahnya dengan cara didirikan. Tentu saja dia tak bisa masuk. Galah yang ia bawa lebih tinggi dari pintu gerbang yang akan ia lewati.
"Jika seperti ini, aku tak mungkin bisa sampai ke pasar. Aku harus mencari akal," dengus pria penjual galah itu.
Pria penjual galah itu lalu berpikir keras. Ia duduk di depan pintu gerbang sambil berpikir. Beberapa saat kemudian, bibirnya tersenyum merekah. Rupanya ia mendapatkan ide.
"Aku harus memasukkan galah ini dengan cara melintang," seru pria itu.
Ia langsung mencobanya. Rupanya pintu gerbang itu terlalu sempit. Ia pun tak bisa memasukkan galah. Pria itu menjadi semakin bingung. Ia kembali duduk di depan pintu gerbang.
"Cara apa lagi yang harus aku ambil? Apakah aku tak akan bisa ke pasar?" ucap pria.
Tiba-tiba, datanglah seorang lelaki tua. Sepertinya ia juga hendak pergi ke pasar. Lelaki tua itu pun menghampiri pria penjual galah yang terlihat gelisah.
"Kenapa kau terlihat kebingungan? Apa yang membuatmu bersedih?" tanya lelaki tua itu.
Pria itu lalu menceritakan masalahnya. Mendengar hal itu, si lelaki tua malah tertawa terbahak-bahak. Ia merasa penjual galah itu sangat bodoh.
"Itu mudah. Kau tinggal memotongnya menjadi dua, maka galah itu pasti bisa masuk melewati pintu gerbang," ucap lelaki tua itu.
Pria penjual galah itu langsung tersenyum senang. Ia segera memotong galahnya menjadi dua bagian. Benar saja, galah itu bisa masuk ke dalam pintu gerbang. Pria penjual galah itu pun mengucapkan terima kasih kepada lelaki tua. Pria penjual galah itu tak sadar bahwa ia telah melakukan hal yang sangat bodoh. Sebenarnya, ia tak perlu memotong galahnya. Ia tinggal membawanya dengan cara memasukkan ujung galah itu ke dalam pintu gerbang. Kini, galah yang pendek itu tak bisa disebut galah lagi, karena telah berubah menjadi sepotong bambu yang pendek.
Sobat Souja,
Pelajaran yang bisa dipetik yakni, jika memiliki masalah, datanglah kepada orang yang bijak, agar masalahmu terselesaikan dengan baik.Dan yang terpenting rajinlah belajar dan sering membaca agar kamu menjadi anak yang cerdas dan banyak akal.
Komentar
Posting Komentar