Atlet Difabel Penuh Prestasi
Mungkin kamu kurang familiar saat mendengar nama Nanda Mei Sholihah. Wanita yang akrab disapa Nanda ini adalah seorang atlet asal Sragen dengan keterbatasan fisik, yaitu memiliki separuh lengan kanan saja. Kondisi Nanda tak lantas membuat orangtuanya putus asa, tapi malah mengusahakan yang terbaik untuk sang putri.
Tidak seperti penyandang difabel pada umumnya yang bersekolah di SLB, gadis kelahiran 17 Mei 1999 ini menuntut ilmu di sekolah umum. Dulu ketika masuk sekolah kanak-kanak, sebuah sekolah menolak Nanda karena keterbatasan fisiknya. Beruntung, ada sekolah lain yang menerima gadis itu dan memperlakukannya sama seperti anak lain yang normal sehingga membuat dirinya menjadi lebih berkembang.
Ketika Nanda duduk di bangku kelas lima, Karmani yang dulunya menjabat sebagai Ketua National Paralympic Committee (NPC) menawarinya untuk menjadi seorang atlet paralimpik cabang atletik. Meskipun awalnya merasa ragu, dorongan semangat dari sang ibu membuatnya membulatkan tekad untuk menjajal kesempatan itu.
Dengan penuh semangat dan pantang menyerah, Nanda terus meningkatkan kemampuannya. Usaha yang dilakukannya pun membuahkan hasil, buktinya dia pernah mendapatkan tiga medali emas pada ajang ASEAN Para Games 2015 di Singapura. Pada tahun 2017, dia juga berhasil menyabet tiga medali emas di ASEAN Para Games yang diadakan di Malaysia.
Kisah kehidupan nyata milik Nanda ini mungkin akan membuatmu sadar dan bersyukur karena dikaruniai anggota tubuh yang lengkap. Selain itu, mungkin kamu akan menjadi sedikit merasa malu. Pasalnya, Nanda yang seorang difabel saja mampu mengharumkan negara, tapi kamu belum berkontribusi apa-apa.
Untuk kamu yang mungkin membutuhkan motivasi untuk menjalankan hidup, kamu bisa mengambil pelajaran dari Nanda. Dia saja yang mempunyai keterbatasan fisik masih tetap semangat menjalani hidupnya, bahkan menjadi atlet berprestasi. Kamu jangan mau kalah, ya!
Komentar
Posting Komentar